Bunga Raya
Harum baunya, bak bakawali mengembang di malam hari
Anggun warnanya, memikat si dara mengubat hati yang lara
Indah rupanya, menaikkan seri kediaman duniawi
Pasu berisi Bunga Raya itu ku tatapi dengan sayu
Angin mendayu membuai lagi perasaanku yang bergelora
Pelbagai emosi mulai timbul di lubuk hatiku
Satu per satu cuba ku amati
Kekosongan
Album gambar masih terdedah isinya di atas mejaku
Bingkas ku bangun mengamati bunyian ombak di tepi tingkap
Masih segar dalam ingatanku keadaannya ketika itu
Mukanya pucat, badannya lemah, tangannya menggigil memanggilku
Umurku belum mencecah seabad namun telah ku ketahui masanya hampir tiba
Hanya esakan tangisan dari tubuh kecilku menjadi peneman ketika sakaratul maut mendedahkan dirinya
Sesalan
Belasan tahun berlalu namun hatiku masih meratapimu
Ingin ku putarkan masa, memelukmu erat buat kali terakhir
Ku dambakan senyuman manismu
Ku dambakan sentuhan lembutmu
Ku dambakan belaian kasihmu
Yang tidak pernah lokek mengajarku erti kasih sayang
Dari ku bertemu duniawi hinggalah ku meneroka segala pelosok bumi ini
Dambaan
Akan ku bawa memori bersamamu dalam ku menelusuri dasawarsa ini
Senantiasa ada bersamaku dalam setiap langkah kehidupan
Di setiap doa, akan ku selit namamu
Di setiap kejayaan, atas tunjuk ajarmu
Di setiap duka, terasa seakan ku didampingi olehmu
Walau masa memisahkan kita, tidak akan pernah sekalipun akan ku lupakan
Ke hadapan nendaku yang tercinta,
Bunga Raya