Kian liar
limpahan hujan
membasahi tanah yang dipenuhi air
bersaranglah resah di hati
babeh dan tayung
mempamerkan wajah pasrah
Sedikit demi sedikit
bah mulai meluru
menjadi tamu
yang tak pernah dijemput
“Ladaku pasti hanyut”
bait-bait itu terluah
dari mulut kedut babeh
tayung mengusap kecewanya
agar sirna dari hati babeh
menyedari tikaman-tikaman hujan
menyimbahi cuka bisa lara
di hati mereka berdua
Dia pula
menyelamatkan apa yang perlu
sambil di mindanya
mengeluh
apa yang perlu dia selamatkan?
Tiba tikanya nanti
membawa berat hati dan batin
ditinggalkan pondok pusaka itu lagi
seperti tahun yang sudah-sudah
cuma kali ini
tragis tragedinya memilukan hati
Dan dari perahu kecil itu
mereka bertiga melihat
bah dengan rakus
menelan pondok pusaka itu
Terpalit lagi satu memori
dalam garis masa mindanya
Tebakang berduka lagi
di bulan Januari.
Glosari
babeh kata sapaan untuk datuk dalam Bahasa Bidayuh Bukar/Sadong
tayung kata sapaan untuk nenek dalam Bahasa Bidayuh Bukar/Sadong