Aku tercengang di pintu gerbang
di puncak perbukitan belukar
entah akan membawa langkah
ke mana.
Menuju binasa
ataukah taman kebahagiaan?
Sampai bilakah menyerap sinar
dan bila pula akan bersinar?
lelah hati nurani terdalam
yang puas mengakrab suram.
Aku rela menghilang
dalam tiupan angin petang
agar kumengerti makna berpulang
ketika mentari
mengucup gumpalan embun memutih
di atas permukaan dedaun.
Edward Solibi,
Tamparuli, Sabah.
Karya ini adalah © Hak Cipta Terpelihara WadahDBP. Sebarang salinan tanpa kebenaran akan dikenakan tindakan undang-undang.