Nama bitara indah menawan,
Terpikat sukma tidak terluah;
Lima bersaudara nama pahlawan,
Mengangkat nama negeri bertuah.
Bertani di kampung mewah bayu,
Berpanas hujan dilindung awan;
Berani bertarung silat Melayu,
Kemas persilatan jati pahlawan.
Cantiknya raga berisi buah,
Raga dibubuh makanan belaka;
Bijaknya warga laksana Tuah,
Bangga perteguh jiwa merdeka.
Seni tekat budaya dijulang,
Seni buatan wanita di desa;
Berani Jebat sudah terbilang,
Jadi sebutan warga perkasa.
Cangkir suasa tersimpan lama,
Diubah tempat elak ditayang;
Lekir perkasa setia berlima,
Tuah dan Jebat kanda disayang.
Batu beralas perindah telaga,
Batu berganti kepingan ditambat;
Lekiu tangkas memadu tenaga,
Bersatu hati dengan sahabat.
Hari mendung hujan ‘kan lebat,
Ceria awan bagai bersahutan;
Kasturi melindung lima sahabat,
Setia berkawan mengukuh ikatan.
Hujan membasah bumi paduka,
Rasa gembira syukur disambut;
Demikian kisah pahlawan Melaka,
Jasa mereka tak jemu disebut.
Bidalan digubah junjungan budi,
Perteguh sukma bakti tertawan;
Jalan Hang Tuah namanya abadi,
Contoh nama hargai pahlawan.
Puteri paduka memakan buah,
Buah di safrah kemas di piring;
Negeri Melaka sungguh bertuah,
Tuah sejarah kemajuan seiring.
Laluan di kiri denai bertarah,
Mudah berjalan tiada halangan;
Kemajuan negeri lipatan sejarah,
Megah jempolan di lubuk kenangan.
Mohamad HM
4 Ogos 2024